Rumah Buruh Bekasi Bergerak ( Puisi Created By Danial Indrakusuma
)
Rumah ini sederhana, tapi berjiwa besar
Rumah ini bukan rumahku
di saat subuh dan awal pagi
karena aku dan keluargaku tak pernah disuguhi impian.
Jalanan ini bukan rumahku
karena aku tak pernah merasakan sendu
aku sedang saling rampas.
Pabrik ini bukan rumahku
karena aku berserah diri menjadi akhli menderita.
Ke mana aku pulang
sedang langkahku pendek dan tak bermata
hatiku lunak tak tertempa
selalu ingin menentukan kapan menangis.
Di batas derita tak tertahankan
saat martabat bukan lagi perhiasan hidup
saat aku adalah buruh yang membaca,
bermimpi juang
aku menemukan rumah untuk bertindak.
Rumah ini sederhana
tapi berjiwa besar
rumah buruh, rumahku.
Rumah Buruh
Bila pusat dunia dimaknai sebagai tempat pengubahan,
Rumah ini bukan rumahku
di saat subuh dan awal pagi
karena aku dan keluargaku tak pernah disuguhi impian.
Jalanan ini bukan rumahku
karena aku tak pernah merasakan sendu
aku sedang saling rampas.
Pabrik ini bukan rumahku
karena aku berserah diri menjadi akhli menderita.
Ke mana aku pulang
sedang langkahku pendek dan tak bermata
hatiku lunak tak tertempa
selalu ingin menentukan kapan menangis.
Di batas derita tak tertahankan
saat martabat bukan lagi perhiasan hidup
saat aku adalah buruh yang membaca,
bermimpi juang
aku menemukan rumah untuk bertindak.
Rumah ini sederhana
tapi berjiwa besar
rumah buruh, rumahku.
Rumah Buruh
Bila pusat dunia dimaknai sebagai tempat pengubahan,
maka di sini lah pusat menyayati kesengsaraan
sekaligus menggairahi harapan, kekuatan pengubah,
yang menghiaskan kebahagiaan
di jiwa yang makin berani, cerdik dan baik hati
dan kami tersipu malu pada masa lalu,
yang tak melawan.
0 comments:
Post a Comment